Pengertian Halaqoh (Liqo)
1. Makna Halaqah dan Liqo`
Secara bahasa halaqah artinya lingkaran dan liqo` artinya pertemuan. Secara istilah halaqah berarti pengajian dimana orang-orang yang ikut dalam pengajian itu duduk melingkar. Dalam bahasa lain bisa juga disebut majelis taklim, atau forum yang bersifat ilmiyah.
Istilah halaqah ini sangat umum di timur tengah dan biasa dilakukan di banyak masjid. Materinya bisa berkaitan dengan kitab tertentu seperti aqidah, fikih, hadits, sirah dan seterusnya. Contoh yang paling mudah bisa kita dapati di dua masjid Al-Haram, Mekkah dan Madinah. Setiap hari selalu dipenuhi dengan halaqah yang diisi oleh para masyaikh / ustaz yang merupakan pakar di bidangnya.
Sedangkan isitlah liqo` lebih umum dari halaqah, karena isinya bisa saja bukan merupakan kajian ilmiyah, tetapi bisa diisi dengan rapat, pertemuan, musyawarah dan seterusnya.
Istilah halaqah dan liqo di Indonesia umumnya sering dikaitkan dengan pengajian dalam format kelompok kecil antar 5 s/d 10 orang, dimana ada satu orang yang bertindak sebagai nara sumber yang sering diistilahkan dengan murabbi / pembina. Secara umum, format halaqah dengan jumlah terbatas ini memiliki kelebihan dan kekurangannya. Kelebihannya adalah bahwa anggota dari halaqah itu biasanya adalah orang-orang yang sudah terpilih melalui semacam seleksi. Sehingga lebih mudah untuk penangannya ketimbang bila jumlahnya terlalu banyak. Sehingga kontroling dari murabbi bisa lebih sempurna.
Kekurangannya adalah apabila kemampuan sang murabbi ini terbatas baik dari sisi waktu, ilmu dan kemampuan dalam membina, sehingga menimbulkan kebosanan dan kejenuhan. Dari sisi ilmu dan wawasan, halaqah kecil ini akan sangat tergantung dari wawasan sang murabbi. Bila kemampuannya baik, maka umumnya anggotanya pun punya wawasan yang baik.
Sehingga meski pada beberapa sisi ada kelebihannya, tapi halaqah kecil ini perlu juga dilengkapi dengan penambahan ilmu-ilmu ke-islaman secara lebih lanjut dan lebih luas, bila ingin mencetak orang-orang yang ahli dalam bidang syariah Islam. Sekedar ikut halaqah yang jam pertemuannya hanya 2-3 jam sepekan tentu sangat kurang bila tujuannya adalah mendalami ilmu-ilmu keislaman. Apalagi bila sang murabbi terbatas ilmu dan kemampuan bahasa arabnya.
Tapi umumnya, halaqah yang banyak diselenggarakan itu memang tidak bertujuan mencetak ahli syariah, tetapi lebih kepada membentuk wawasan dan kepribadian yang Islami. Untuk bisa menelurkan ahli syariah, yang dibuthkan adalah kuliah di fakultas syariah. Dan untuk melahirkan aktifis yang memiliki wawaan fikrah Islam serta memiliki kepribadian yang islami, sarana halaqah umumnya lumayan bermanfaat.
Namun semua itu tidak lain hanyalah wasilah (sarana) yang bisa dimanfaatkan dalam rangka dakwah kepada Allah dan melahirkan generasi yang islami.
2. Urgensi Ikut Liqo`
Sebagaimana yang kami jelaskan, liqo atau halaqah hanyalah sebuah format metode pembinaan yang selama ini cukup efektif untuk melahirkan kader-kader yang dibutuhkan. Tetapi esensinya adalah membina dan melahirkan afrad (individu) yang memiliki kriteria tertentu seperti berqidah yang shahih dan syamil, beribadah yang berkualitas, akhlaq yang mulia, produktif dalam beramal dan seterusnya.
Biasanya sarana yang digunakan tidak berhenti pada pertemuan mingguan saja, tapi ada juga yang bersifat rekreatif, ilmiyah, hiburan dan seterusnya. Namun semua itu dalam rangka menghiduap sistem kehidupan yang islami.
agenda acara Liqo :
Biasanya dalam setiap liqo , peserta bergantian untuk menjadi moderator, sehingga menjadi pengalaman tersendiri untuk belajar berbicara didepan beberapa orang, salah satu peserta lainnya juga ada yang membawakan kultum yang berisi ilmu agama , sama seperti moderator, tujuan dari bergantian memberikan kultum oleh anggota liqo adalah melatih untuk berbicara didepan orang lain. Selain itu ada juga info aktual yang didapatkan dari sumber yang dapat dipercaya (koran, majalah, televisi, internet) tentang berita-berita populer yang akan dibagikan kepada teman-teman yang lain, sehingga para anggota liqo tidak ketinggalan dalam informasi.
Penyetoran Hafalan Al Quran dimulai dari surah pertama dalam jus 30, yaitu surah An-Naba, diwajibkan untuk menghafal minimal 2 ayat dalam sepekan sehingga diharapkan para anggota liqo memiliki bekal hafalan surah-surah pendek lebih banyak, bahkan jika bisa mampu menghafal beberapa jus dalam Al Quran.
Deskripsi diri adalah suatu pengenalan lebih dalam dari setiap anggota, yang membacakan biodata lengkap, menceritakan kisah hidup, memberikan gambaran tentang diri, sehingga terjalin persaudaraan yang lebih erat karena mencoba untuk mengerti setiap perbedaan satu sama lain, saling memberikan nasehat dan support untuk lebih baik kedepannya.
Arisan buku dan jilbab hanyalah selingan, untuk membuat suasana liqo semakin bermakna, setiap pekan para anggota menyisihkan sedikit uang saku untuk membeli jilbab dan buku, dan banyak lagi agenda halaqoh liqo yang bermanfaat lainnya.
Secara bahasa halaqah artinya lingkaran dan liqo` artinya pertemuan. Secara istilah halaqah berarti pengajian dimana orang-orang yang ikut dalam pengajian itu duduk melingkar. Dalam bahasa lain bisa juga disebut majelis taklim, atau forum yang bersifat ilmiyah.
Istilah halaqah ini sangat umum di timur tengah dan biasa dilakukan di banyak masjid. Materinya bisa berkaitan dengan kitab tertentu seperti aqidah, fikih, hadits, sirah dan seterusnya. Contoh yang paling mudah bisa kita dapati di dua masjid Al-Haram, Mekkah dan Madinah. Setiap hari selalu dipenuhi dengan halaqah yang diisi oleh para masyaikh / ustaz yang merupakan pakar di bidangnya.
Sedangkan isitlah liqo` lebih umum dari halaqah, karena isinya bisa saja bukan merupakan kajian ilmiyah, tetapi bisa diisi dengan rapat, pertemuan, musyawarah dan seterusnya.
Istilah halaqah dan liqo di Indonesia umumnya sering dikaitkan dengan pengajian dalam format kelompok kecil antar 5 s/d 10 orang, dimana ada satu orang yang bertindak sebagai nara sumber yang sering diistilahkan dengan murabbi / pembina. Secara umum, format halaqah dengan jumlah terbatas ini memiliki kelebihan dan kekurangannya. Kelebihannya adalah bahwa anggota dari halaqah itu biasanya adalah orang-orang yang sudah terpilih melalui semacam seleksi. Sehingga lebih mudah untuk penangannya ketimbang bila jumlahnya terlalu banyak. Sehingga kontroling dari murabbi bisa lebih sempurna.
Kekurangannya adalah apabila kemampuan sang murabbi ini terbatas baik dari sisi waktu, ilmu dan kemampuan dalam membina, sehingga menimbulkan kebosanan dan kejenuhan. Dari sisi ilmu dan wawasan, halaqah kecil ini akan sangat tergantung dari wawasan sang murabbi. Bila kemampuannya baik, maka umumnya anggotanya pun punya wawasan yang baik.
Sehingga meski pada beberapa sisi ada kelebihannya, tapi halaqah kecil ini perlu juga dilengkapi dengan penambahan ilmu-ilmu ke-islaman secara lebih lanjut dan lebih luas, bila ingin mencetak orang-orang yang ahli dalam bidang syariah Islam. Sekedar ikut halaqah yang jam pertemuannya hanya 2-3 jam sepekan tentu sangat kurang bila tujuannya adalah mendalami ilmu-ilmu keislaman. Apalagi bila sang murabbi terbatas ilmu dan kemampuan bahasa arabnya.
Tapi umumnya, halaqah yang banyak diselenggarakan itu memang tidak bertujuan mencetak ahli syariah, tetapi lebih kepada membentuk wawasan dan kepribadian yang Islami. Untuk bisa menelurkan ahli syariah, yang dibuthkan adalah kuliah di fakultas syariah. Dan untuk melahirkan aktifis yang memiliki wawaan fikrah Islam serta memiliki kepribadian yang islami, sarana halaqah umumnya lumayan bermanfaat.
Namun semua itu tidak lain hanyalah wasilah (sarana) yang bisa dimanfaatkan dalam rangka dakwah kepada Allah dan melahirkan generasi yang islami.
2. Urgensi Ikut Liqo`
Sebagaimana yang kami jelaskan, liqo atau halaqah hanyalah sebuah format metode pembinaan yang selama ini cukup efektif untuk melahirkan kader-kader yang dibutuhkan. Tetapi esensinya adalah membina dan melahirkan afrad (individu) yang memiliki kriteria tertentu seperti berqidah yang shahih dan syamil, beribadah yang berkualitas, akhlaq yang mulia, produktif dalam beramal dan seterusnya.
Biasanya sarana yang digunakan tidak berhenti pada pertemuan mingguan saja, tapi ada juga yang bersifat rekreatif, ilmiyah, hiburan dan seterusnya. Namun semua itu dalam rangka menghiduap sistem kehidupan yang islami.
agenda acara Liqo :
- iftitah (pembukaan)
- tilawah dan tadabbur Al-Qur’an
- kultum
- info aktual
- penyetoran Hafalan Al Quran
- arahan singkat murabbi
- materi
- diskusi
- deskripsi diri
- arisan jilbab dan buku
- perencanaan dan evaluasi program/peserta halaqoh
- penutupan
Biasanya dalam setiap liqo , peserta bergantian untuk menjadi moderator, sehingga menjadi pengalaman tersendiri untuk belajar berbicara didepan beberapa orang, salah satu peserta lainnya juga ada yang membawakan kultum yang berisi ilmu agama , sama seperti moderator, tujuan dari bergantian memberikan kultum oleh anggota liqo adalah melatih untuk berbicara didepan orang lain. Selain itu ada juga info aktual yang didapatkan dari sumber yang dapat dipercaya (koran, majalah, televisi, internet) tentang berita-berita populer yang akan dibagikan kepada teman-teman yang lain, sehingga para anggota liqo tidak ketinggalan dalam informasi.
Penyetoran Hafalan Al Quran dimulai dari surah pertama dalam jus 30, yaitu surah An-Naba, diwajibkan untuk menghafal minimal 2 ayat dalam sepekan sehingga diharapkan para anggota liqo memiliki bekal hafalan surah-surah pendek lebih banyak, bahkan jika bisa mampu menghafal beberapa jus dalam Al Quran.
Deskripsi diri adalah suatu pengenalan lebih dalam dari setiap anggota, yang membacakan biodata lengkap, menceritakan kisah hidup, memberikan gambaran tentang diri, sehingga terjalin persaudaraan yang lebih erat karena mencoba untuk mengerti setiap perbedaan satu sama lain, saling memberikan nasehat dan support untuk lebih baik kedepannya.
Arisan buku dan jilbab hanyalah selingan, untuk membuat suasana liqo semakin bermakna, setiap pekan para anggota menyisihkan sedikit uang saku untuk membeli jilbab dan buku, dan banyak lagi agenda halaqoh liqo yang bermanfaat lainnya.